“Terima Kasih Cinta” Film Drama Menyentuh Keluarga

JABARNEWS | BANDUNG – Satu lagi film bergenre drama keluarga hadir di bioskop berjudul “Terima Kasih Cinta”. Film tersebut bercerita tentang perjuangan seorang wanita bernama Eva melawan penyakit mengerikan bersama orang-orang yang disayanginya.

“Terima Kasih Cinta” menjadi salah satu film yang memiliki inspirasi sebagai penguat hati dari penderita penyakit Lupus.

Alur film “Terima Kasih Cinta” berawal dari Eva Meilani, seorang remaja putri cerdas dan berprestasi. Kebahagiaan dan cintanya tiba-tiba menjadi rumit saat mendapat vonis penyakit lupus.

Bagamana Eva menjalani hari-harinya saat diserang penyakit mematikan? Mengapa pria yang dicintainya tega pergi meninggalkannya? Bagaimana Eva tetap semangat belajar dan tetap menjadi atlet basket berprestasi?

Baca Juga:  Pemkot Tasik Akan Bangun Desa Wisata

Film “Terima Kasih Cinta” merupakan karya film yang diadaptasi dari kisah nyata, diangkat dari novel berjudul 728 Hari karya Djono W. Oesman.

Film bertema drama keluarga ini dibintangi Putri Marino yang memerankan karakter Eva, Cut Mini yang berperan sebagai ibu Eva, dan Garry Iskak sebagai ayahnya. Bintang Kaamil dan Bunga Jasmine Azalea menjadi bintang cilik yang debut pada film yang disutradarai Tema Patrosza ini.

Film berdurasi 102 menit tersebut ditayangkan di bioskop Tanah Air secara serentak kemarin 17 Januari 2019. Melalui film “Terima Kasih Cinta”, penonton bisa belajar tentang arti ketulusan cinta. Percaya bahwa akan selalu ada cinta pada kenyataan pahit.

Baca Juga:  J&C Cookies Bidik Pasar Bandung Selatan

Tak hanya cinta dari kekasih, tapi juga dari ayah dan ibu, adik atau kakak, hingga teman-teman. Namun, dalam penderitaan terdalam, kental sekali terasa kasih sayang yang diberikan ayah (Garry Iskak) dan ibu (Cut Mini), juga kedua adiknya.

Ibunya tak pernah meyakini maut segera menjemput putri sulungnya. Semua anggota keluarga memiliki rasa cinta yang sangat besar terhadap Eva. Eva pun tetap menunjukan semangat pantang menyerah menjalani kehidupannya, tetap menjadi siswa berprestasi dan pemain basket unggulan sekolah.

Baca Juga:  PKS Yakin Pasangan Demiz-Syaikhu Bisa Diterima Koalisi

Saat pria yang dicintainya meninggalkannya, Eva tetap bersyukur karena ada sahabat dan keluarga yang tetap menyayanginya. Rasa cinta yang tulus juga terlihat dari teman di ruang perawatan rumah sakit.

“Film ini akan membuat penonton lebih bersyukur dalam menjalani hidup dan berumah tangga. Selalu ada kekuatan cinta terdalam dalam derita yang mungkin bisa langsung disadari atau tidak,” kata produser eksekutif, Wiwiek Hargono. (Tri)

Jabarnews | Berita Jawa Barat