JABARNEWS | JAKARTA – PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) menjalin kerjasama di bidang media dengan PT Info Media Digital (IMD). Sebagaimana diketahui, PT Info Media Digital ini merupakan anak usaha PT Tempo Inti Media Tbk yang mengelola portal pemberitaan Tempo.co.
Sedangkan PT Verita Sentosa Internasional (Treni) yang menaungi aplikasi ’Paytren’. Kerjasama yang dijalin ini merupakan bagian dari pendanaan seri D Tempo.co.
Investasi PAYTREN kepada IMD seluruhnya sebesar Rp 27,3 miliar dengan membeli 152.881 lembar saham atau setara dengan 5%.
Kerjasama Investasi antara Paytren dengan Tempo.co disepakati dengan itikad baik dan secara jujur yang akan mematuhi sepenuhnya prinsip-prinsip Independensi media serta Good Corporate Governance (GCG) dan/atau Etika Bisnis.
Bentuk kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang digelar di Ruang & Tempo, co-working space yang dikelola Tempo dan Kibar di lantai 8 Gedung Tempo Jalan Palmerah 8, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
’’Tempo melihat PayTren sebagai komunitas dari berbagai kalangan, bukan hanya para orang tua, pekerja. Bahkan, berisi orang-orang muda yang dinamis dan mengembangkan diri dengan kemampuan berjejaring yang kuat,’’ kata Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk, Toriq Hadad sesaat setelah meneken nota kerjasama.
Apalagi, lanjut Toriq, memiliki semangat mengubah keadaan menjadi lebih baik itu terlihat jelas pada diri pemimpinnya, Ustadz Yusuf Mansyur.
’’Tempo merasa bangga menjadi mitra kelompok yang bertumbuh dengan bersemangat ini. Saya yakin Tempo dan PayTren akan bersama-sama membuat masyarakat lebih baik, dan Indonesia yang lebih baik,” papar Toriq.
Dengan jumlah member PayTren sebanyak 3 juta orang, maka keberadaan PayTren menjadi mitra strategis untuk Tempo.
Di tempat yang sama, Founder dan Owner PayTren, Yusuf Mansur menjelaskan, berinvestasi di Tempo.co merupakan satu kesempatan untuk memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
’’PayTren bersemangat untuk ikut memiliki Tempo, bukan sekadar menikmati sajian beritanya. Ga ditawarin aja, kita harus nanya: bisa ga ikut memiliki? Ya bismillaah,’’ kata Yusuf Mansur. (Har)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
