2,4 Juta Penduduk di Kabupaten Bandung Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Pj Sekda Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan sebanyak 2,4 juta penduduk Kabupaten Bandung akan menjadi sasaran program vaksinasi.

“Kedepannya, sebanyak 2,4 juta masyarakat Kabupaten Bandung juga akan ikut divaksin Covid-19,” kata Tisna di Kabupaten Bandung, Minggu (31/1/2021).

Dia mengungkapkan, sebelumnya fase pertama 14 Januari lalu, Pemerintah Kabupaten Bandung melaksanakan launching vaksin terhadap 10 orang pertama, diikuti 6.248 tenaga kesehatan.

“14 Januari kemarin, pemerintah daerah telah menerima 7.560 vial vaksin. Vaksin tahap pertama sudah kita berikan kepada 10 orang tokoh, diikuti 6.248 nakes,” ungkapnya.

Baca Juga:  Curi Motor Karyawan Kebun, Pria Asal Serdang Bedagai Ditangkap Polisi

Tisna menjelaskan, pemberian vaksin fase pertama dilakukan dalam dua tahap dengan jarak perlakuan 14 hingga 28 hari.

“Alhamdulillah, kemarin (28/1/2021) penyuntikan kedua sudah dilaksanakan. Sampai saat ini, vaksinasi fase pertama sudah terealisasi sekitar 49,45 persen,” jelasnya.

Guna menyukseskan program tersebut, Tisna mengimbau pelaku industri, perdagangan dan pelaku pariwisata, untuk ikut mensosialisasikan program vaksinasi melalui media informasi.

“Pemerintah daerah sendiri telah mengeluarkan surat edaran yang ditunjukkan ke beberapa stakeholder. Di dalamnya terdapat imbauan untuk membuat spanduk di lingkungannya masing-masing. Tentunya dengan gambar dan bahasa yang tidak baku,” imbaunya.

Baca Juga:  Pemdes Karangmulya Subang Lakukan Penanganan Darurat Di Sekitar Tanggul Citarum

Tak hanya pelaku usaha, Tisna juga mengajak unsur masyarakat untuk terus memberikan informasi terkait kegunaan dan keamanan vaksin. Menurutnya, hal tersebut akan lebih efektif dan efisien.

“Saya rasa jika informasi dan imbauannya disampaikan oleh tokoh masyarakat, akan lebih cepat diterima. Berbeda halnya dengan menerjunkan langsung tim satgas tingkat kabupaten. Yang terpenting adalah informasi tentang vaksinnya sampai kepada masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami menyampaikan bahwa untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, pihaknya telah membuat kelompok kerja (pokja) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Baca Juga:  Dihantam Ombak,Kapal Nelayan Terbalik di Pulau Silabu-labu Tapanuli Tengah, 4 Orang Selamat dan 1 Dalam Pencarian

“Ketika timbul gejala pada nakes yang telah disuntikan vaksin, penanganannya akan cepat. Karena mereka paham betul apa yang harus dilakukan. Lain halnya dengan masyarakat biasa, mereka awam dengan vaksin ini. Melalui Pokja KIPI, kami terus melakukan evaluasi apa saja efek sampingnya. Dengan begitu, masyarakat akan merasa aman saat menerima vaksin,” ucap Grace. (Red)