Namun Uju tidak bisa melakukan hal itu mengingat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kesulitan
“Iya rumah ini perlu perbaikan, sebagian jendelanya sudah tak ada kacanya lagi karena pecah. Lantai dari papan kayu, sebagian sudah lapuk dan banyak yang bolong karena sudah lama juga gak di benerin. Gak ada biaya untuk memperbaikinya,” keluh Uju.
Bukan hanya soal makan, keluarga ini juga kesulitan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Rata-rata anak-anak Abas dan Juju yang berhasil lulus SMP hanya anak pertama dan kedua, sedangkan adik-adiknya hanya lulus sekolah dasar, bahkan ada yang tidak lulus sekolah dasar.
Keluarga ini hanya mendapat bantuan keuangan dari seorang anak laki-lakinya yang berusia 18 tahun, karena sudah bekerja sebagai buruh bangunan. Akan tetapi, uang itu tidak cukup. Hanya untuk makan saja, Juju mengaku harus membutuhkan 6 kilogram beras per hari.
“Untuk makan sehari butuh 6 kg beras, belum termasuk lauknya. Ya kalau gak ada paling makan pake garam saja,” ucapnya.