Petani Bawang Merah di Ciamis Tekor Puluhan Juta Rupiah

JABARNEWS | CIAMIS – Petani bawang merah di wilayah Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Itu dikarenakan harga jual bawang merah saat ini mengalami penurunan sangat drastis alias anjlok.

Hermawan, Petani Bawang Merah Desa Mekarbuana, mengungkapkan, sejak memasuki masa panen harga bawang merah merosot. Menurut dia, di kalangan petani harga bawang merah hanya berkisar Rp. 8 ribu perkilogram.

“Padahal, untuk satu hektar lahan garapan, petani bisa menghabiskan biaya atau modal sampai Rp. 120 juta. Jika harga jual bawang Rp. 15 ribu perkilogram, petani bisa mendapatkan Rp. 45 juta dari lahan satu hektar,” katanya.

Baca Juga:  Pastikan Keamanan Logistik Pemilu 2024, Polres Purwakarta Lakukan Pengecekan Gudang KPU

Faktanya, kata Hermawan, harga jual bawang merah justru rendah, berada pada kisaran Rp. 8 ribu perkilogram. Dengan kata lain, harga jual itu tidak mampu menutupi biaya produksi yang dikeluarkan petani.

“Jika tembus di angka Rp.15 ribu perkilogram, masih bisa dianggap untung atau pas-pasan dengan biaya produksi. Tapi sekarang harganya hanya Rp. 8 ribu perkilogram. Artinya petani merugi,” katanya.

Baca Juga:  Ingat! Jika Harga Minyak Goreng di Cirebon Tidak Sesuai Instruksi, Siap-siap Penjual Kena Sanksi Ini

Hermawan berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis harus segera turun tangan mengatasi persoalan harga bawang merah di pasaran saat ini. Menurut dia, jika kondisi tersebut terus berlangsung, kemuningkinan besar petani bawang akan gulung tikar.

Senada dengan itu, Didi Suryadi, petani bawang merah lainnya, ketika ditemui Koran HR, menuturkan, rendahnya harga jual bawang merah juga salah satunya disebabkan karena pasokan bawang yang berlimpah.

Baca Juga:  Soal Sanksi Jika PNS Ketahuan Mudik, Ini Kata Menteri Tjahjo Kumolo

“Pasokan bawang merah tidak seimbang dengan permintaan pasar. Soalnya, di Jawa Tengah dan luar pulau Jawa seperti Sumatra dan Lampung, juga sedang masa panen,” katanya.

Sebab lainnya, Didi menambahkan, serangan hama dan musim kemarau mengakibatkan kualitas hasil produksi bawang merah petani di wilayah Desa Mekarbuana mengalami penurunan. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat