Soal Masalah di TPA Sarimukti, Begini Kata DLHK Kota Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung angkat bicara terkaut permasalahan yang ada Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sarimukti.

Diketahui, akhir pekan lalu operasional TPA Sarimukti tersendat, sehingga menyebabkan berhentinya pelayanan pengangkutan sampah.

Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Bandung Sopyan Hernadi mengatakan, saat ini kendala yang dihadapi bukan hanya menuntaskan timbulan sampah yang tersendat di akhir pekan lalu. Namun, juga pada kebijakan pembatasan jam operasional TPA Sarimukti.

Baca Juga: Tiga Hal Ini Bisa Kalian Lakukan Sambil Menunggu Panggilan Kerja

Baca Juga: Banggar DPRD Jabar Ingatkan Direksi Bank BJB Soal Program Pro Rakyat, Masalahnya?

Biasanya beroperasi mulai pukul 03.00 WIB hingga Pukul 15.00 WIB. Namun kini haya beroperasi pada pukul 08.00-16.00 WIB.

“Ini jadi berkurang 7 jam. Jadi secara awam ada pengurangan ritasi ke TPA,” kata Sopyan di Balai Kota Bandung, Kamis, 11 November 2021.

Baca Juga:  Akan Lengser September 2023 Nanti, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Sampaikan Ini

Baca Juga: Jabar Bahas Rencana Induk Transportasi Terpadu Metropolitan Rebana, Ini Skemanya

Baca Juga: Aset Kripto Sebagai Komoditas yang Sil’ah Sah Diperjualbelikan Menurut MUI

Sopyan mengungkapkan, menurut informasi pembatasan juga akan dilakukan terkait waktu operasional. Yakni TPA Sarimukti hanya akan beroperasi pada hari kerja saja, mulai Senin hingga Jumat.

Terkait kebijakan ini, Sopyan mengaku, terus berkoordinasi bersama Dinas Lingkungan HIdup (DLH) Jawa Barat. Kendati belum turun surat resminya, namun menurutnya penutupan waktu operasional akan memberikan dampak besar.

“Seandainya Sabtu Minggu kita siap untuk kerja di TPA khusus Bandung saja. Karena bagaimana lagi kita tidak bisa menahan sampah Sabtu-Minggu. Mulai wisata itu, Sabtu-Minggu tidak bisa dihentikan. Masyarakat juga masih belum terbiasa. Ini kita komunikasikan dulu karena menyangkut kewenangan,” bebernya.

Baca Juga:  Wali Kota Bandung Minta Kinerja Para Lurah Ditingkatkan, Ini Alasannya

“Problem di sana selain TPA, itu cuaca. Karena kalau musim hujan tersendat. Biasanya ada longsoran, jadi manuver agak susah. Kemudian ada proyek pengecoran jalan. Itu juga memperpanjang durasi kita mencapai ke TPA,” tambahnya.

Baca Juga: Dua Tahun Terhenti, Produk Kelautan dan Perikanan Jabar Kembali Digelar di Kota Bandung

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Nantikan Kolaborasi dengan Kapolda Jabar yang Baru, Ini Katanya

Sopyan menuturkan, saat ini pihaknya sudah mulai menyesuaikan pola kerja. Di antaranya adalah jam pengangkutan di sejumlah titik menjadi berubah agar bisa segera ikut antrian saat TPA Sarimukti mulai dibuka pukul 08.00 WIB.

Masih menurut Sopyan, pengangkutan sampah dari TPS juga disesuaikan sekaligus sambil menawarkan sistem pengolahan sampah kepada pihak lain. Sebab, DLHK harus memperioritaskan mengambil sampah dari titik penjemputan yang tidak memiliki pos TPS.

Baca Juga:  Guru Honorer dan Sukwan Bakal Kantongi Surat Khusus

Baca Juga: Dunia Hiburan Kembali Berduka, Rony Dozer Meninggal Dunia

Baca Juga: BBKSDA Jawa Barat Evakuasi 52 Ekor Hewan Dilindungi, Paling Banyak Jenis Primata

“Pengangkutan sampah ada dua tipe, pertama ada yang disimpan di TPS. Kedua sistem rute, yaitu karena tidak ada TPS itu kita jemput. Ini yang kita prioritaskan untuk diambil segera, karena itu tidak ada penampungan dan bukan tempat sampah,” ujarnya.

Di tengah upaya mengatasi persoalan ini, dari sudut pandang lain Sopyan mengajak momentum ini dijadikan pengingat bahwa urusan sampah ini tidak bergantung pada TPA. Yakni harus dikelola secara mandiri mulai dari sumbernya.***