JABARNEWS │ JAKARTA – Masuknya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dalam industri pers akan menjadi tantangan berat bagi media siber khususnya. Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pun mengingatkan para pemilik media siber untuk mengantisipasi hal tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut dalam acara diskusi kelompok terfokus (FGD) dan penandatanganan komitmen bersama anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengadopsi dan memenuhi trustworthy news indicators, di Hotel Ashley Menteng Jakarta, Kamis (6/7/2023).
“Saat ini kalau diukur, kira-kira akurasi teknologi AI for news untuk membantu produksi berita atau konten akurasinya sampai 90%. Ke depan akan semakin akurat. Karena itu kita harus mengupayakan agar media harus trusted. Punya diiferensiasi dengan produk-produk lain seperti medsos. Upayakan soal trusted. Dipercaya,” ujar Wenseslaus.
Menurut pria yang akrab disapa Wens itu, adanya indikator ketepercayaan media (trustworthy news indicators) yang diluncurkan AMSI sangatlah penting dan relevan agar media anggota AMSI makin tertantang bisa menunjukkan tata kelola yang baik, berkualitas kontennya dan memenuhi kepentingan publik. Harapannya setelah FGD ini, semua media anggota AMSI yang berjumlah 470 bisa menyusul mengadopsi indikator ini.