JABARNEWS | MAJALENGKA – Banyaknya lulusan sekolah yang memutuskan untuk bekerja ternyata tak sebanding dengan kebutuhan karyawan di perusahaan.
Tak heran jika para pencari pekerjaan merasa sangat kesulitan. Belum lagi faktor pengalaman kerja membuat mereka kecil kemungkinan diterima.
Hal ini dirasakan oleh ratusan pelamar kerja di wilayah Sumberjaya, Jatiwangi, Kasokandel serta di beberapa wilayah terdapat pabrik besar.
Mereka terlihat bertumpuk setiap pagi, menunggu giliran diwawancara atau hanya sekedar memberikan berkas surat lamaran, lengkap dengan berbagai persyaratannya.
Salah seorang pencari kerja di wilayah Sumberjaya, Udin (18) mengaku sudah mendatangi 3 pabrik. Namun ia harus menelan kekecewaan karena ketika sesi wawancara, ia selalu ditanya tentang pengalaman kerja. Dan selalu menjawab belum pernah karena memang baru lulus sekolah tahun ajaran 2017-2018.
“Setiap kali diwawancara selalu ada pertanyaan pengalaman kerja, tentu saja saya belum punya. Kata yang mewawancarai, pengalaman kerja akan menjadi poin plus sekaligus pertimbangan kemungkinan besar diterima,” ungkapnya, Kamis (26/7/2018).
Pelamar kerja lainnya, Rifki (18) mengatakan hal yang sama. Inginnya meneruskan kuliah, tetapi ia memutuskan mencari kemandirian dahulu dengan bekerja di sebuah pabrik. Sayangnya baru melamar ke dua pabrik saja, sudah mengeluh, karena ternyata cukup sulit diterima bekerja.
“Sama, saya juga ditanya tentang pengalaman kerja. Kalau saya berbohong di berkas biodata, juga tetap ditanyakan. Ya sudah dalam berkas lamaran itu, pengalaman kerja saya kosongkan. Dan itu ternyata tetap juga ditanyakan waktu wawancara. Coba pikir, baru lulus sekolah dua bulan lalu, mana ada kami pengalaman kerja?” tandasnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
