Gara-gara Masih Ada Utang, Kubah Masjid Al Jabbar Terancam Dibongkar

Masjid Al Jabbar
Masjid Al Jabbar, Kota Bandung. (Foto: Istimewa).

“Namun sampai saat ini kontraknya belum dikeluarkan, hanya dijanjikan saja. Saya selalu melaporkan ke pihak manajemen apa yang belum dibayarkan. Jawabannya katanya menunggu termin dari dinas,” kata Simson kepada awak media, Jumat (3/2/2023).

Selama pengerjaan proyek tersebut berjalan, Simson menerangkan, pihaknya kerap mengirimkan invoice atau tagihan berdasarkan progres pekerjaan serta jumlah manpower yang harus dibayar pihak kontraktor setiap bulannya.

Baca Juga:  Jelang Timnas Indonesia VS Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Ini Imbauan Bupati Bandung

Awalnya, Simson menyebut penagihan yang dilakukan kepada pihak kontraktor tidak pernah ada masalah karena selalu dibayarkan meskipun belum sepenuhnya. Namun hingga penagihan ke delapan, kontraktor tak kunjung menyelesaikan pembayaran yang digantung.

Baca Juga:  Ledakan di Mapolsek Astanaanyar Akibat Bom Bunuh Diri, Ini Kata Kapolrestabes Bandung

“Selalu dibayar tapi tidak full, dibayar paling 45-50 persen, sisanya digantung. Berlarutlah sampai tagihan kedelapan. Menunggak waktu itu sewa material sekitar empat bulan,” beber Simson.

Baca Juga:  Aksi May Day di Depan Gedung DPR Berjalan Aman

Dengan adanya keterlambatan pembayaran tersebut, Simson akhirnya melaporkannya kepada manajemen perusahaan konstruksi tersebut. Namun dirinya justru diminta terlebih dahulu menyelesaikan pengerjaan kubah utama Masjid Al Jabbar.