Strategi Transisi Pandemi Menuju Era Endemi Covid 19

Tim Pelatihan Kepemimpinan Administrator LAN PKASN 2022. (foto: istimewa)

“Keduanya menunjukkan semangat pemerintah dalam meniadakan dikotomi antara kesehatan masyarakat dan kesehatan ekonomi,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja, Perkantoran, dan Industri di Masa Pandemik & New Normal, secara virtual, Rabu (24/06).

Dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 sangat luas dan multidimensional. Oleh karena itu, semua sektor harus melakukan perubahan dalam perspektif sistem kerja mereka, termasuk dalam pemerintahan.

Baca Juga:  Ribuan Mahasiswa Uninus Bandung Resmi Diwisuda, Ini Pesannya

Transisi endemi merupakan suatu proses dimana periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan sejumlah indikator, antara lain laju penularan harus kurang dari 1, angka positivy rate harus kurang dari 5%, kemudian tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5%, angka fatality rate harus kurang dari 3% dan level PPKM berada transmisi local tingkat 1. Kondisi-kondisi ini harus terjadi dalam rentan waktu tertentu misalnya 6 bulan.

Baca Juga:  Tunaikan Zakat Fitrah sebagai Momentum Peningkatan Nilai Spiritual dan Sosial

Menuju status endemic, terdapat beberapa syarat, yaitu risiko penularan rendah. Positivity rate mingguan harus rendah yaitu kurang dari tiga persen. Kondisi ini di Indonesia pernah terjadi kurang dari satu persen pada Desember 2021 dan awal Januari 2022.

Baca Juga:  Menciptakan Surga Dunia Bagi Difabel Melalui Kota dan Pemukiman Berkelanjutan

Syarat kedua adalah vaksinasi sebagian besar penduduk, termasuk usia lebih dari 60 tahun, sudah mencapai dari 70 persen. Menurut Prof Zubairi, cakupan vaksinasi untuk yang 60 tahun ke bawah sudah mencapai target, namun belum untuk lansia di atas usia tersebut. “Jadi kita belum mencapai endemi, baru mengarah ke sana,” kata Prof Zubairi.